Awalnya, kita mengira sikap dia ini sebagai bentuk perhatian. Selalu bertanya tentang urusan kita, paling tahu soal kabar kita, bahkan rajin mendatangi kita untuk sekedar pengin tahu apa yang sedang kita lakukan.
Lama-lama, kok risih juga, ya sama perhatian sobat? Sepertinya, rasa ingin tahu sobat tentang kita mulai berlebihan. Hmm, itu tandanya, batas privasi kita mulai terancam oleh rasa ingin tahunya. Lalu, apa dong yang bisa kita lakukan untuk menghadapi sobat macam ini?
Lama-lama, kok risih juga, ya sama perhatian sobat? Sepertinya, rasa ingin tahu sobat tentang kita mulai berlebihan. Hmm, itu tandanya, batas privasi kita mulai terancam oleh rasa ingin tahunya. Lalu, apa dong yang bisa kita lakukan untuk menghadapi sobat macam ini?
- Jawab saja seperlunya. Kalau selama ini kita selalu menjawab pertanyaan dengan lengkap, sekarang saring lagi jawaban kita. Maksudnya, supaya sobat nggak terpancing buat melempar pertanyaan lebih lanjut.
- “Mengacuhkan” dia. Sekali-sekali, nggak menanggapi omongan atau pertanyaan sobat, nggak masalah kok. Apalagi, kalau pertanyaan sobat terlalu pribadi. Acuhkan dia dengan mendengarkan musik lewat mp3 atau pura-pura sibuk.
- Kasih jawaban sebelum dia bertanya. Jadi begini, sering-seringnya kan, sobat selalu bertanya tentang apa yang kita lakukan, misalnya besok mau ngapain, pulang sekolah mau kemana, dan sebagainya. Nah, sebelum dia bertanya, kasih tahu informasi seadanya. Contohnya, “eh, besok gue nggak bareng elo, ya. Gue mau ke (sebuah tempat).” Memberikan info duluan, sama saja mengurangi rasa penasaran dia. Tapi, jangan dilakukan sering-sering, ya. Nanti, trik kita ini tertebak, hehehe…
- Tegur dengan bercanda. Jika sinyal yang kita berikan ke dia nggak mempan juga, saatnya bilang langsung ke dia. Tentunya dengan cara yang enak, supaya dia nggak sakit hati. Kalau ada gelagat pengin nimbrung disertai pertanyaan, “Apa sih? Kasih tahu, dong,” saatnya bilang ke dia, “Ikut-ikuuutt saja” atau jawab saja dengan, “Ada deeehhh” sambil tersenyum manis penuh misteri.
- Bilang terus terang. Ajak sobat ngobrol baik-baik tentang ketidaknyamanan ini. Karena bisa jadi, dia nggak ngerti bahwa setiap orang punya area pribadi alias privasi. Jelaskan juga ke dia kalau nggak semua hal tentang kita, harus dia ketahui dan begitu juga sebaliknya. Ingatkan dia, bahwa setiap orang berhak punya rahasia.
0 komentar:
Posting Komentar