18. Yang mana dari berikut
laporan harus diketahui untuk mencari entalpi;
CO 2 (g) + H 2 (g) → CO (g) +
H 2 O (g)
I. entalpi molar pembentukan H 2 O (g)
II. Molar entalpi pembentukan CO (g) dan CO 2 (g)
III). Molar Entalpi pembakaran C (s + O 2 (g) →
CO 2 (g)
Solusi:
Entalpi reaksi yang diberikan ditemukan oleh;
ΔH = [ΔH CO + H2O ΔH] - [ΔH CO2 +
ΔH H2]
Sejak entalpi H 2 adalah nol, kita harus tahu entalpi
molar pembentukan CO 2 (g), CO (g) dan H 2 O
(g).
19. Selama reaksi
pembentukan Al 2 O 3 dari 5,4 g Al
dan jumlah cukup O 2, suhu 2 kg air meningkat 20 0 C.
Cari entalpi pembentukan Al 2 O 3? (Al
= 27, c air = 1 kal / g. 0 C)
Solusi:
Jumlah panas yang dibutuhkan untuk peningkatan suhu 2 kg air 20 0 C
adalah;
Q = mcΔt
Q = 2000g.1 kal / g. 0 C. 20 0 C
Q = 40000 kal = 40 kkal
2Al + 3/2O 2 → Al 2 O 3
Energi yang dilepaskan dari pembakaran Jika 2mol Al (54 g) memberikan
entalpi pembentukan Al 2 O 3.
Jika 5,4 g Al memberikan 40 kkal panas
54 Al g memberikan? kkal panas
= 400 kcal?
Karena reaksi eksotermik, pembentukan entalpi Al 2 O 3 adalah-400kcal.
20. Entalpi dari dua reaksi
yang diberikan di bawah ini.
I. A + B → C + 2D ΔH 1 = + X kkal / mol
II. C + E → A + F ΔH 2 =- Y kkal / mol
Cari entalpi A + 2B → C + E + 4D + F reaksi dalam hal X
dan Y.
Solusi:
Untuk mendapatkan reaksi A + 2B → C + E + 4D + F, kita harus mengalikan
reaksi pertama dengan 2 maka jumlah itu dengan reaksi kedua.
2A + 2B → 2C + 4D ΔH 1 = +2 X kkal / mol
+ C + E → A + F ΔH 2 =- Y kkal / mol
A + 2B → C + E + 4D + F ΔH 3 = 2X-Y
21. C (s bereaksi dengan
O 2 (g) dan setelah reaksi, 8,96 L gas CO 2 terbentuk
dan 37,6 kkal panas dilepaskan. Menurut informasi ini, yang salah satu
pernyataan berikut benar? (C = 12, O = 16)
I. Reaksi adalah eksotermik
II kkal. Panas 94 diperlukan untuk terurai CO 2 (g) ke
dalam elemen
III kkal. Panas 23,5 diperlukan untuk membentuk 11g CO 2 (g)
IV produk. Jumlah entalpi dari lebih kecil dari jumlah entalpi reaktan
Solusi:
I. Karena panas yang dilepaskan, reaksi adalah eksotermik. Aku adalah
benar.
II). Jumlah mol CO 2 (g;
n CO2 = 8,96 / 22,4 = 0,4 mol
Selama pembentukan 0,4 mol CO 2, -37,6 kkal panas yang
dilepaskan
Selama pembentukan 1mol 2, CO? kkal panas yang
dilepaskan
-------------------------------
panas =- 94kcal? dilepaskan
-94kcal panas Karena adalah rilis selama pembentukan CO 2 (g),
dalam dekomposisi CO 2 (g) ke dalam elemen 94 kkal panas
yang diperlukan. II adalah benar.
III. Molar massa CO 2 = 12 +2 44g. (16) =
Mol CO 2 (g);
n CO2 = 11/44 = 0,25 mol
Untuk 1mol 2-94kcal panas CO dilepaskan
Untuk 0,25 mol CO 2? kkal panas yang dilepaskan
=- 23,5? Kkal
Seperti yang Anda lihat, 23,5 kkal panas yang dilepaskan tidak diperlukan.
III adalah palsu.
IV. Reaksi adalah eksotermik. Jadi, pernyataan ini benar.
22. Yang salah satu pasangan
reaksi-nama yang diberikan adalah palsu?
I. MgSO 4 (s) → Mg +2 (aq) +
SO 4 -2 (aq): Dekomposisi
II CO (g) + 1/2O 2 (g) → CO 2 (g):
Pembakaran
III Al (s) + 3/2N 2 (g) + 9/2O 2 (g)
→ Al (NO 3) 3 (s) Formasi
Solusi:
I. Ini adalah pembubaran 1mol MgSO 4 (s), I adalah
palsu.
II. Ini adalah pembakaran 1mol CO II adalah benar.
III. Ini adalah pembentukan 1mol Al (NO 3) 3 (s). III
adalah benar.
Jawab :
Mula-mula : 0,1
Setimbang : 0,1-0,04=0,06 0,02 0,02
[HI] = mol / lt = 0,06 / 1 lt = 0,06
[H2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02
[I2] = mol / lt = 0,02 / 1 lt = 0,02
K = [H2] [I2] = 0,02 x 0,02 = 1,1
x 10 -1
[HI]2 (0,06)2
23. Tetapan kesetimbangan
untuk reaksi :
Berapa jumlah mol A yang harus dicampurkan pada 4 mol B dalam volume 5 lt
agar menghasilkan 1 mol AB2?
Jawab :
Misal mol A mula-mula = x mol
Mula-mula : x 4
Terurai : 1 2
Setimbang : x-1 2
= 2 1
[AB2] = mol / lt = 1 / 5 lt = 1/5
[A] = mol / lt = x-1 / 5 lt =
(x-1)/5
[2B] = mol / lt = 2 / 5 lt = 2/5
K = [AB2] ¼
= 1 /5 x = 26
[A] [B]2 (x-1)/5 (2/5)2
24. Diketahui kalor
pembakaran siklopropana (CH2)3(g) = --a kJ/mol
Kalor pembentukan CO2(g) = --b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O(g) = --c kJ/mol
maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah ?
Kalor pembentukan CO2(g) = --b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O(g) = --c kJ/mol
maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah ?
Jawab
:
Reaksi
pembakaran siklopropana:
(CH2)3 + 9/2O2 ----> 3CO2 + 3H2O
delta H reaksi = 3 deltaHf CO2 + 3delta Hf H2O - delta Hf (CH2)3
-a = 3(-b) + 3(-c) - delta Hf (CH2)3
delta Hf (CH2)3 = (a - 3b - 3c) kJ/mol
Jadi kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah (a - 3b - 3c).
(CH2)3 + 9/2O2 ----> 3CO2 + 3H2O
delta H reaksi = 3 deltaHf CO2 + 3delta Hf H2O - delta Hf (CH2)3
-a = 3(-b) + 3(-c) - delta Hf (CH2)3
delta Hf (CH2)3 = (a - 3b - 3c) kJ/mol
Jadi kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) adalah (a - 3b - 3c).
25. Suatu sampel sukrosa yg
massanya 0,2165 g dibakar di dalam kalorimeter bomb. Setelah rx selesai,
ditemukan bhw u/ memperolh suhu yg sama diperlukan tambahan listrik sebesar
2082, 3 J
a. Kalor pembakaran sukrosa ... ?
b. Kapasitas kalor kalorimeter, Jika suhu meningkat 1,743 drjt C?
a. Kalor pembakaran sukrosa ... ?
b. Kapasitas kalor kalorimeter, Jika suhu meningkat 1,743 drjt C?
Jawaban
1a. reaksi pembakaran sukrosa:
C12H22O11 + 12O2 ---> 12CO2 + 11H2O
Maka kalor pembakaran sukrosa, ∆Hc
= 12∆Hf CO2 + 11∆Hf H2O - ∆Hf C12H22O11
= x kJ/mol
Karena sukrosa yg dibakar 0,2165 g, maka mol nya
= 0,2165/342
= y mol
maka
∆Hc = x kJ/mol * y mol = xy kJ
1b. C = Q/∆T = 2082,3 J/1,743 drjt C = ... J/drjt C
C12H22O11 + 12O2 ---> 12CO2 + 11H2O
Maka kalor pembakaran sukrosa, ∆Hc
= 12∆Hf CO2 + 11∆Hf H2O - ∆Hf C12H22O11
= x kJ/mol
Karena sukrosa yg dibakar 0,2165 g, maka mol nya
= 0,2165/342
= y mol
maka
∆Hc = x kJ/mol * y mol = xy kJ
1b. C = Q/∆T = 2082,3 J/1,743 drjt C = ... J/drjt C
26. Perhatikan persamaan
termokimia pembakaran asetilena berikut ini.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(l) ∆H = –2600 kJ
a. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10 liter asetilena (RTP)?
b. Berapa gram C2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1 liter air dari 25ºC
hingga tepat mendidih? (H = 1; C = 12; kalor jenis air = 4,18 J g–1 ºC–1)
Penyelesaian:
Dari persamaan termokimia dapat ditentukan entalpi pembakaran asetilena:
= = –1300 kJ mol–1
Jumlah mol dalam 10 liter C2H2 (RTP) = = mol
Kalor pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol × (–1300 kJ mol–1) =
–541,67 kJ
Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100 g) dari 25 ºC hingga
100 ºC adalah
Q = m c ∆t = 1000 g × 4,18 J g–1 ºC–1 (100 – 75)ºC = 313,5 kJ.
Diketahui kalor pembakaran C2H2 = –1300 kJ mol–1.
Jadi, jumlah mol C2H2 yang harus dibakar untuk memperoleh kalor sebanyak
313,5 kJ adalah = 0,24 mol.Massa 0,24 mol C2H2 = 0,24 mol × 26 g mol–1 = 6,24
g.
27. Delta Hc (pembakaran) SO2 persamaannya
gimana?
S02(g) + O2(g) ---> ___________?
S02(g) + O2(g) ---> ___________?
Jawaban :
2 SO2(g) + O2(g) --> 2 SO3(g)
Untuk nilai delta Hc, anda bisa mendapatkannya dari:
2 x [∆ Hf] SO3 - 2x [∆Hf] SO2
Untuk nilai delta Hc, anda bisa mendapatkannya dari:
2 x [∆ Hf] SO3 - 2x [∆Hf] SO2
28. Definisi entropi menurut termokimia?
Jawaban :
Entropi adalah ukuran ketidakteraturan sistem atau secara sederhana bisa
dikatakan sebagai derajat ketidakberaturan atau derajat kehancuran.
29. Berdasarkan data
energi ikatan, tentukanlah perubahan entalpi reaksi berikut:
CH3±CHO(g) + H2(g) CH3±CH2OH(g)
Ikatan Energi (kJ mol±1)
C ± C 348
C ± H 413
C = O 799
C ± O 358
H ± H 436
O ± H 463
Jawaban :
Reaksi di atas dapat ditulis dalam bentuk yang lebih
terurai sebagai berikut:
Ikatan yang putus: Ikatan yang terbentuk
1 mol C=O : 799 kJ 1 mol ™C±O
: 358 kJ
1 mol H±H : 436 kJ 1 mol O±H : 463 kJ
Jumlah : 1235 kJ 1 mol C±H : 413 kJ
Jumlah : 1234 kJ
∆H reaksi = ™energi ikatan yang putrus ±™energi ikatan
yang terbentuk = 1235 kJ ± 1234 kJ = 1 Kj
30. Diketahui:
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) ∆H
= ±467 kJ................. (1)
MgO(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2O(l) ∆H
= ±151 kJ............... (2)
Selain itu juga diketahui entalpi pembentukan air,
H2O(l) = ±286 kJ mol±1
Berdasarkan data tersebut, tentukanlah entalpi
pembentukan MgO(s) !
Jawaban :
MgCl2(aq) + H2O(l) MgO(s) + 2HCl(aq) ∆H
= +151 kJ.............. (±2)
Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) ∆H
= ±467 kJ.............. (1)
H2(g) + ½O2(g) H2O(l) ∆H
= ±286 kJ.................. (3)
Mg(s) + ½O2(g) MgO(s) ∆H
= ±602 kJ
Jadi, entalpi pembentukan MgO adalah ±602 kJ mol±1
31. Diketahui entalpi
pembentukan CH4(g) = ±75 kJ mol±1; CO2(g) = ±393,5 kJ mol±1 dan H2O(l) = ±286
kJ mol±1. Tentukan jumlah kalor yang dihasilkan pada pembakaran
sempurna !
Jawaban :
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
∆ Hreaksi = ∆Hfº(produk) ±
∆Hfº(pereaksi)
= {∆Hfº(CO2) + 2 × ∆Hfº(H2O)}
± {∆H fº(CH4) + ∆Hfº(2 × O2)}
= {±393,5 + (2 × ±286)} ± {±75 + 2 × 0}
= ±890 kJ
Jadi, ∆H pembakaran metana
adalah ±890,5 kJ mol±1
32. Perhatikan
persamaan termokimia pembakaran asetilena berikut ini.
2C2H2(g) + 5O2(g) à 4CO2(g) + 2H2O(l) ∆H
= ±2600 kJ
a. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 10
liter asetilena (RTP)?
b. Berapa gram C2H2 harus dibakar untuk memanaskan 1
liter air dari 25ºC hingga tepat mendidih? (H = 1; C = 12; kalor
jenis air = 4,18 J g±1 ºC±1)
Jawaban :
Jumlah mol dalam 10 liter C2H2 (RTP) = = mol
Kalor pembakaran 10 liter asetilena (RTP) = mol ×
(±1300 kJ mol±1) = ±541,67 kJ
Kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 liter (=100
g) dari 25 ºC hingga 100 ºC adalah
Q = m c ∆t = 1000 g × 4,18 J
g±1 ºC±1 (100 ± 75)ºC = 313,5 kJ
C2H2 = ±1300 kJ mol±1.
Jadi, jumlah mol C2H2 yang harus dibakar untuk
memperoleh kalor sebanyak 313,5 kJ adalah = 0,24 mol.
Massa 0,24 mol C2H2 = 0,24 mol × 26 g mol±1 = 6,24 g
33. Dalam reaksi kesetimbangan :
2 SO2 (g) + O2 ↔ 2 SO3(g)
Kp = 1,0 x 10-9 pada 1030 oC.
Jika mula-mula mol oksigen = mol sulfurdioksida, maka pernyataan yang benar
si saat kesetimbangan pada volume tetap dan suhu 1030 oC adalah
?
Penyelesaian
2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g)
m a mol a mol
v
s
Volume tetap → tekanan tetap
Kp = Kc (RT)2-(2+1)
1.10-9=Kc (0,082.1303)-1
Kc = 10-9. (0,082.1303)-1
= 10-9.106,846
Jadi, Kc > Kp
2 SO2 (g) + O2 2 SO3(g)
m a mol a mol
v
s
Volume tetap → tekanan tetap
Kp = Kc (RT)2-(2+1)
1.10-9=Kc (0,082.1303)-1
Kc = 10-9. (0,082.1303)-1
= 10-9.106,846
Jadi, Kc > Kp
34. Diantara pernyataan-pernyataan mengenai
katalis di bawah ini manakah yang benar ?
1. Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi
katalis
2. Bagi reaksi reversible katalis mempercepat baik reaksi
maju maupun reaksi balik
3. Suatu reaksi yang pada kondisi terentu tidak spontan,
akan menjadi spontan bila ditambahkan katalis
4. Unsur-unsur transisi banyak digunakan dalam katalis
heterogen
Penyelesaian
Sifat katalis :
• Kecepatan reaksi terkatalis bergantung pada konsentrasi
pereaksi, tidak tergantung pada katalis
• Bagi reaksi reversible katalis mempercepat reaksi ke kanan dan ke
kiri
• Katalis tidak dapat mengubah reaksi tidak spontan menjadi
spontan
• Unsur transisi (Fe, Ni, Pt) sering digunakan sebagai katalis
35. Dari reaksi N2O4(g) 2NO2(g)
diketahui Kp pada 600 oC dan pada 1.000 oC
berturut-turut adalah 1,8 x 104 dan 2,8 x 104. Dapat
disimpulkan bahwa
1. Tekanan parsial NO2 akan meningkat jika
suhu dinaikkan.
2. ∆H > 0
3. Peningkatan tekanan total campuran gas
dalam kesetimbngan akan menurunkan kadar NO2
4. Kp = Kc
Penyelesaian
Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.
Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)
Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat.
Jika suhu dinaikkan, Kp meningkat. Ini berarti tekanan parsial produk (NO2) semakin meningkat.
Jika suhu naik, Kp juga membesar maka reaksinya bersifat endoterm (∆H > 0)
Jika tekanan total diperbesar maka reaksi akan bergeser ke arah jum,lah koefisiennya lebih kecil ( ke kiri). Akibatnya kadar NO2 menurun, sebaliknya kadar N2O4 meningkat.
∆n = 2-1 =1, sehingga
Kp =Kc x R x T
Kp =Kc x R x T
36. Dalam satu tempat tertutup, berlangsung
reaksi kesetimbangan :
PCl5(g) PCl3(g) + Cl2(g)
Dengan harga tetapan kesetimbangan KC pada temperatur T. Bila volume
diperkecil, dengan tetap menjaga suhu tetap, maka beberapa hal berikut akan
diamati.
a. Jumlah mol PCl3 berkurang
b. Jumlah mol PCl5 bertambah
c. Harga KC tak berubah
d. Jumlah mol Cl2 tak berubah
Penyelesaian : a
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka :
Reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah.
Pada suhu tetap, harga KC tetap.
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Jika pada suhu tetap, reaksi kesetimbangan di atas volumenya diperkecil, maka :
Reaksi akan bergeser ke arah jumlah molnya kecil, yaitu ke arah PCl5, jadi PCl3 dan Cl2 berkurang, sedang PCl5 bertambah.
Pada suhu tetap, harga KC tetap.
37. Perhatikan reaksi kesetimbangan,
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+(aq) ∆H = - 65,7 kJ
Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :
Ag+(aq) + Fe2+(aq) ↔ Ag(s) + Fe3+(aq) ∆H = - 65,7 kJ
Tetapan kesetimbangan reaksi ini dapat diperkecil dengan cara :
Penyelesaian
Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ
Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri.
K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+].
[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.
Ag+(aq) + Fe2+(aq) Ag(s) + Fe3+(aq) H = - 65,7 kJ
Reaksi kesetimbangan di atas merupakan kesetimbangan heterogen yang berlangsung secara eksoterm ke arah kanan dan berlangsung endoterm ke arah kiri.
K diperkecil dengan jalan memperbesar [Ag+] dan [Fe2+].
[Ag+] dan [Fe2+] diperbesar dengan jalan menaikkan suhu.
38. Etilena dapat dihasilkan dari etana dengan
cara pemanasan dan dengan penambahan katalis sesuai dengan reaksi :
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika;
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆ H = +138 kJ.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika;
Penyelesaian
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ
Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika
C2H6(g) ↔ C2H4(g) + H2(g) ∆H = + 138 kJ
Kesetimbangan di atas berlangsung secara endoterm, pada ruas kiri ada satu molekul dan pada ruas kanan terdapat 2 molekul.
Proporsi etana yang diubah menjadi etilena pada keadaan setimbang akan berkurang jika
Suhu diturunkan
Ditambahkan H2 pada campuran reaksi.
Volum campuran diperkecil.
Ditambahkan H2 pada campuran reaksi.
Volum campuran diperkecil.
39. Diketahui ∆Hof dari
CO (g) = - 110,5 kJ/mol dan ∆Hof dari CH3OH
(l) = -238,6 kJ/mol dari reaksi kesetimbangan:
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)
Dapat dikatakan bahwa :
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l)
Dapat dikatakan bahwa :
Penyelesaian
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)
∆Ho reaksi = ∆Hof produk - ∆Hof pereaksi.
∆Ho reaksi = (∆ Hof CH3OH) – (∆ Hof CO2 + ∆ Hof H2)
∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol
∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol
∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.
CO(g) + 2H2(g) CH3OH (l)
∆Ho reaksi = ∆Hof produk - ∆Hof pereaksi.
∆Ho reaksi = (∆ Hof CH3OH) – (∆ Hof CO2 + ∆ Hof H2)
∆Ho reaksi = - 238,6 + 110,5 – 0 kJ/mol
∆Ho reaksi = - 128,1 kJ/mol
CO(g) + 2H2(g) ↔ CH3OH (l) ∆H = - 128,1 kJ/mol
∆H = -, artinya reaksi ke arah kanan berlangsung secara eksoterm, dan ke arah kiri berlangsung secara endoterm.
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke kiri, akibatnya tetapan kesetimbangan berkurang.
40. Dimisalkan, A yang dicampurkan = x mol
A(g) + B (g) ↔ C(g)
Keadaan awal x mol 3 mol -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol
A(g) + B (g) ↔ C(g)
Keadaan awal x mol 3 mol -
Bereaksi 1 mol 1 mol 1 mol
Keadaan setimbang (x-1) mol 2 mol 1 mol
Penyelesaian
Jadi, zat A yang harus dicampurkan sebanyak 5 mol.
41. PCl5(g) ↔ PCl3(g) +
Cl2(g)
Keadaan awal 0,6 M - -
Bereaksi 0,6 – 0,2 = 0,4 M 0,4 M 0,4 M
Setimbang 0,2 M 0,4 M 0,4 M
Keadaan awal 0,6 M - -
Bereaksi 0,6 – 0,2 = 0,4 M 0,4 M 0,4 M
Setimbang 0,2 M 0,4 M 0,4 M
Penyelesaian
Dengan diketahuinya nilai KC1 jumlah KC2 pada
keadaan (2) dapat diketahui. Pada keadaan (2) sebanyak 0,25 PCl5 dibiarkan
terurai. Jumlah gas Cl2 dimisalkan x mol
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal 0,25 M - -
Bereaksi x M x M x M
Setimbang 0,25 – x x M x M
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
Keadaan awal 0,25 M - -
Bereaksi x M x M x M
Setimbang 0,25 – x x M x M
Pada suhu yang sama, nilai KC suatu reaksi tidak
berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin
yang dihasilkan 0,2
berubah sehingga Jadi,jumlah gas klorin
yang dihasilkan 0,2
0 komentar:
Posting Komentar